Kamis, 20 Oktober 2016

Makalah Pengantar Bisnis tentang Kewirausahaan



KATA PENGANTAR

            Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.
            Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Pengantar Bisnis, Dony Martias,SE, MM. dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
            Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.
            Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.
PEKANBARU , 12 Oktober 2016


                                                                                                     Penulis







 







BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan suatu sikap mental yang berani mengambil resiko berpikiran maju berani berdiri di atas kaki sendiri. Sikap mental seperti inilah yang akan membawa seorang pengusaha untuk dapat berkembang secara terus menerus dalam jangka panjang, dalam prosesnya kewirausahaan juga menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegaiatan di sertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Kewirausahaan juga menerapkan kretifitas dan juga inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang di hadapi setiap hari, kewirausahaan mempunyai lingkup yang cukup luas dan dinamis sifatnya. Bentuk usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis yang membangun suatu velue dari yang belum ada menjadi ada dan bisa di nikmati orang banyak.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi, keteguhan dan emosi, sikap seperti inilah yang harus di miliki oleh seorang wirausahawaan (entrepreneur).












B.     Pengertian Wirausaha
            Setelah anda mengetahui tentang pengertian kewirausahaan, maka sudah barang tentu anda tahu apa arti wirausaha itu sendiri. Hal itu karena pengertian wirausaha sederhananya adalah orang yang menjalankan wirausaha itu sendiri. Berikut tiga ahli yang memberikan tanggapan tentang apa pengertian wirausaha atau entrepreneur itu.
  1. Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995)
  2. Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan    koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say, 1996).


Bagaimana, anda sudah mengerti tentang apa pengertian wirausaha dan kewirausahaan? Kalau begitu kita beranjak ke apa ciri ciri wirausaha dan tujuan kewirausahaan itu

C.   Ciri ciri Wirausaha 
Seseorang dikatakan wirausaha sudah tentu memenuhi definisi wirausaha itu sendiri, untuk lebih jelasnya silahkan dibaca  ciri ciri wirausaha dibawah ini:

1.Memiliki keberanian mempunyai daya kreasi
            Seorang wirausaha haruslah memiliki keberanian dalam memiliki daya kreasi atau tidak takut untuk bermimpi dan merencanakan. Segala ketakutan akan sia sia dalam bermimpi dan berencana haruslah dihilangkan. Setidaknya harus diingat STOP (Stop “berhenti, Think “berpikir”, Observation “Observasi” dan Plan “rencana”) apabila terjadi hal hal yang membuat ide tersebut tertunda atau mandek.
2. Berani mengambil risiko 
            Seseorang dikatakan wirausaha apabila memiliki sifat berani mengambil risiko, hal ini tentu saja harus sejalan dengan perencanaan yang sebelumnya telah dilakukan serta pengamatan yang dilakukannya terhadap ide yang dimilikinya.
3. Memiliki semangat dan kemauan keras 
            Seorang dapat dikatakan wirausaha selain berani mengambil risiko haruslah memiliki semangat dan kemauan yang keras untuk sukses
4. Memiliki analisis yang tepat 
            Seseorang dapat dikatakan wirausaha apabila memiliki pengetahuan yang tepat untuk membuat analisis yang tepat, diusahakan mendekati 100 % benar
5. Tidak konsumtif 
            Ini adalah penyakit untuk masa sekarang. Seorang wirausaha haruslah tidak konsumtif atau setidaknya, konsumsinya jauh lebih sedikit dari penghasilannya
6. Memiliki jiwa pemimpin 
            Jiwa pemimpin harus dimiliki seorang wirausaha. Dengan ini, mereka mampu mengembangkan usaha mereka menjadi lebih maju.
7. Berorientasi pada masa depan 
            Sudah jelas, bila anda seorang wirausaha yang inovatif dan kreatif dan memiliki ciri ciri wirausaha yang lain maka anda akan memiliki kemampuan ini
Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha Serta Ciri dan Tujuannya

D.    Ciri ciri kewirausahawan yang handal dan profesional 
  1. Yakin terhadap produk yang dimiliki 
  2. Mengenal sangat banyak produknya 
  3. Tidak berdebat dengan calon pelanggan 
  4. Komunikatif dan negosiasi Ramah dalam pelayanan 
  5. Santun Jujur dan berani
  6. Menciptakan transaksi 


E.     Tujuan berwirausaha
Berikut beberapa tujuan dari seorang wirausaha yang seharusnya:
  • Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha yang baik dengan kata lain ikut serta dalam mengader manusia manusia calon wirausaha untuk membangun jaringan bisnis yang lebih baik
  • Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
  • Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta orientasi kewirausahaan yang kokoh.
  • Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya terutama dalam masyarakat
  • Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta dinamika dalam kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga kemakmuran dapat tercapai



F.     PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.




Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Mengurangi pengangguran
  • Meningkatkan pendapatan masyarakat
  • Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
  • Meningkatkan produktivitas nasiona
























BAB II
PEMBAHASAN

A.    AWAL MULANYA TERBENTUK PERUSAHAAN
Pak Tirto yang lahir pada Maret 1930 bekerja di perusahaan pertamina pada tahun 1970-an, dan bekerja di petronas pada tahun 1980-an. Ketika tamu perusahaannya yang orang asing berkunjung ke Indonesia, banyak yang mengeluh soal air minum. Mereka banyak yang sakit perut, atau sekedar tidak suka rasa air minum saat itu, Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara barat tidak terbiasa meminum air yang biasa di rebus, tetapi air yang sudah di sterilkan, yang memang hanya direbus dari air tanah. Selain itu, Pak Tirto yang juga sering ditugaskan ke luar negeri oleh perusahaannya, mengamati bahwa di luar negeri, sudah banyak sekali air mineral dalam botol yang dijual dan dikonsumsi secara bebas. “Wah, di Indonesia tidak ada nih, “ pikir beliau saat itu. Pak Tirto mulai menangkap adanya peluang air putih dalam kemasan yang saat itu tidak ada di Indonesia.
Pak Tirto dan saudaranyapun mulai mempelajari dan memutuskan untuk belajar mengenai cara membuat air minum dalam kemasan ke Bangkok, Thailand. Ia meminta adiknya untuk magang di polaris sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi selama 16 tahun di Thailand. Tidak mengheraankan bila pada awalnya produk aqua menyerupai polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengelolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air, karena di indonesia sama sekali tidak ada. Saat itu, dia sampai ditertawakan oleh Bapak Ibnu Sutowo, salah satu petinggi militer Indonesia. Bapak Ibnu Sutowo sempat mengatakan, “Tirto, kamu itu kok aneh-aneh. Di Indonesia ini air sampai banjir-banjir, lah kok kamu mau jualan air putih”. Wajar saja kalau Pak Ibnu berpendapat seperti itu, karena di Indonesia memang semua orang minum langsung dari rebusan air tanah, tidak ada industry air minum sama sekali.
Namun, Pak Tirto menunjukkan ketangguhannya. Ciri-ciri seorang entrepreneur dengan jelas dia perlihatkan, sikap pantang menyerah! Beliau sangat yakin bahwa Aqua akan maju dengan cepat, karena memang tidak mempunyai saingan di Indonesia. Maka beliau memutuskan keluar dari perusahaan dan membangun pabrik pertamanya di pondok ungu, di Bekasi dan menamai pabrik itu PT Golden mississippi pada tahun 1973 dengan kapasitas produksi enam juta liter pertahun. Tirto sempat ragu dengan nama PT Golden Mississippi yang meskipun cocok dengan target pasarnya, ekspatriat, namun terdengar asing di telinga orang indonesia.  Ada cerita menarik ketika Pak Tirto akan membuat Aqua ini. Nama awal Aqua adalah Puritas (nama lain dari pure artesian water), yang berlogo daun semanggi. Namun, ketika Pak Tirto membuat logonya, desainer logo tersebut memberikan saran bahwa nama Puritas terlalu sulit untuk dilafalkan, dan menyarankan memakai nama Aqua saja yang artinya air. Pak Tirto langsung senang dan mengganti nama Puritas menjadi Aqua. Produksi segera dimulai pada tahun 1974 dan mulai dijual pada Oktober 1974. Semua sudah sesuai rancangan, optimis membumbung tinggi, kesuksesan di ujung mata dengan meluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp. 75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp. 46/liter, , dan… Aqua TIDAK LAKU!!
Pasar Indonesia masih belum bisa menerima air minum dalam botol. Mereka menganggap minum air rebus dari air tanah sudah cukup. Penjualan terus merosot, sampai 3 tahun terpaksa Pak Tirto memberikan ultimatum pada timnya. Kalau sampai tiap bulan masih harus ada investasi tambahan untuk biaya operasional, maka terpaksa aqua harus ditutup. Akhirnya, pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi dan kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium . Harga Aqua dinaikkan tinggi, dengan harapan margin semakin besar untuk menutup kerugian. Ajaibnya, jumlah penjualan bukannya turun, malah naik dengan sangat drastis! Itulah titik balik kebangkitan Aqua.
                        Pasar Aqua ketika itu masih terbatas orang asing atau ekspatriat yang bekerja         di Indonesia. Contohnya salah satu perusahaan Korea yang mengerjakan proyek tol    Jagorawi menjadi pelanggan setia Aqua. Kalau pekerja Indonesia hanya minum           kopi atau teh, justru ekspat di perusahaan tersebut hanya minum air putih botolan merk Aqua. Pada tahun 1984, barulah Aqua masuk ke pasar lokal, namun masih sangat eksklusif di toko-toko tertentu. Sudah mulai ada pelanggan tetap air galonan, namun sangat terbatas di kalangan eskpatriat. Saat itu, di pasar air dalam kemasan yang laris terjual dan ada di hampir semua toko adalah berwarna merah (tidak perlu menyebut merknya, namun saya rasa anda pasti sudah tahu merk apa itu). Aqua sendiri hampir tidak terlihat di pasaran.
Namun bukan Pak Tirto namanya kalau menyerah begitu saja. Beliau mempunyai cita-cita di setiap toko, ada warna biru (logo Aqua berwarna biru) diantara warna merah. Dimulailah strategi guerilla marketing ala Pak Tirto. Dimulai di kota Jakarta, ia memulai dengan konsep delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung aqua di setiap warung dan pedagang rokok diber 3 botol gratis pada awalnya. Waktu itu tim penjualan banyak yang bertanya pada Pak Tirto, “loh pak kok Cuma 3 botol?”. Namun beliau justru menjawab, dengan hanya 3 botol tiap toko, maka setiap 2 botol laku, tinggal 1 botol. Hal ini akan membuat kesan Aqua sangat laris. Mulailah ketika 3 botol itu habis, warung-warung dan pedagang rokok memesan ulang Aqua, dan kali ini sudah membayar, tidak lagi gratis.

Strategi distribusi ini memang kelihatan sederhana, namun berhasil membuat Aqua tersebar dimana-mana. Dengan cepat masyarakat lokal bisa menemukan Aqua di pedagang kecil, pasar, restoran, dan hotel sekalipun. Target Pak Tirto juga sangat tinggi. Sekian persen untuk pasar, sekian persen untuk restoran, sekian persen untuk hotel, yang penting Aqua ada dimana-mana. Perlahan pengakuan masyarakat terhadap merk Aqua pun mulai timbul, meskipun masih sangat kecil. Masih banyak yang merasa aneh kenapa mereka harus membeli air dalam botol, ketika air rebus dari air tanah masih bisa diminum.

Kembali lagi kecemerlangan strategi bisnis Pak Tirto keluar. Aqua berusaha mengasosiasikan produknya dengan “air minum sehat”. Mereka berusaha mengedukasi pasar bahwa air minum botolan lebih segar dan sehat daripada air rebusan. Caranya? Dengan cara memberikan banyak sponsorship pada acara-acara olahraga dan anak muda. Puncaknya, Aqua menjadi salah satu sponsor PON, Pekan Olahraga Nasional yang merupakan kompetisi olahraga terbesar nasional. Akhirnya mindset terbentuk pada masyarakat, Aqua ini airnya atlet, airnya orang sehat, jadi kalau mau sehat, ya harus minum Aqua. Mindset kuat ini berhasil membuat market dari air minum dalam kemasan menjadi besar, dan Aqua pun menjadi booming di masyarakat, seperti layaknya gadis yang semakin cantik dan sexy, pasar air minum dalam kemasan yang membesar pun tampak sangat sexy di mata banyak orang.
 Akhirnya pada tahun 1984, pabrik aqua kedua didirikan di pandan jawa timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk di konsumsi, kompetitor atau pesaing pun mulai bermunculan. Aqua yang awalnya menjadi single player di industri ini, mendadak harus bersaing dengan beberapa kompetitor sekaligus. Internal perusahaan menjadi tidak tenang, mereka takut Aqua kalah dalam persaingan.
Sekali lagi, Pak Tirto menunjukkan kelasnya sebagai pengusaha sukses yang telah matang. Beliau hadir bagaikan obat penenang untuk internal perusahaan. Bukannya kawatir, Pak Tirto malah bersyukur dengan kehadiran kompetitor tersebut.Beliau berkata, “Jangan takut sama kompetitor, rangkullah mereka. Karena dengan competitor, saya yakin industri semakin maju. Berarti masyarakat justru akan semakin teredukasi tentang sehatnya air minum kemasan ”. Ketenangan ala Pak Tirto ini menyuntikkan semangat baru pada internal perusahaan Aqua. Resiko sebagai pioneer adalah diserang berbagai pihak pesaing. Bukannya stress atau tertekan, Pak Tirto itu justru suka tertawa sambil menggelengkan kepalanya dengan lucu. Beliau adalah orang yang berpikiran sangat positif, sederhana, dan menyenangkan bagi banyak pihak.
            Guncangan terbesar Aqua terjadi ketika sosok penenang sekaligus bapak dari semua karyawan Aqua, Pak Tirto, meninggal di usianya yang ke 64 tahun. Praktis ketika beliau meninggal pada tanggal 16 Maret 1994, hari itu juga menjadi hari terkelam dalam sejarah Aqua. Pihak internal perusahaan sekali lagi sempat kehilangan arah. Mungkin kalau dibandingkan dengan dunia bisnis modern, bagi Aqua, kehilangan Pak Tirto sama saja dengan kehilangan Steve Jobs bagi Apple. Pihak manajemen merasa Aqua membutuhkan sosok kuat yang sudah berpengalaman, yang mempunyai karakter yang sama dengan Pak Tirto.
Aqua tidak mau terpuruk dalam kesedihan pada tahun 1995, aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in-line di pabrik mekarsari. Pemprosesan air dan pembuatan kemasan aqua di lakukan bersamaan hasil sistem in-line ini adalah botol aqua yang baru di buat dapat segera di isi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higenis. Pada tahun 1998 karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik PT Aqua Golden Mississipi sepeningalan suaminya Tirto Utomo, menjual saham kepada grup Danone pada 4 september 1998. Maka dengan niatan tersebut, kerjasama historis dengan Danone dari Prancis pun terwujud. Danone yang merupakan salah satu perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia adalah solusi terbaik bagi Aqua untuk mewujudkan cita-cita Pak Tirto. Akusisi tersebut di anggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan aqua dari ancaman pesaing baru, langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan mempatkan aqua sebagai produsen air air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di indonesia. Cita-cita Pak Tirto untuk membuat warna biru sejajar dengan warna merah pun semakin mendekati kenyataan.
Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta investama daari 40% menjadi 74% sehingga danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas aqua. berikut adalah perjalanan aqua dari tahun ke tahun:
2001
Banjir besar yang melanda jakarta pada akhir tahun menggerakkan perusahaan untuk membantu masyarakat dan juga para karyawan aqua sendiri yang terkena musibah tersebut, aqua menang telak di ajang Indonesi Best brand Award, dan mulai nya kesepakatan kerja bersama (KKB 2002-2004) pada 1 Juni 2002.
2003
Perluasan kegiatan produksi aqua di tindaklanjuti melalui peresmian sebuah pabrik baru di klaten pada awal tahun, upaya mengintregrasikan proses kerja perusahaan melalui penerapan SAP (System Application and Products for Data Procesing) dan HRIS (Human Resources Information System).
2004
Peluncuran logo baru aqua, aqua menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi maupun penampilan luar nya, aqua juga meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit, jenis air dalam kemasan yang diberi perasa buah stroberi dan orang-mango, peluncuran produk ini awalnya ingin memperkuat posisi aqua sebagai produsen minuman sebanar nya aqua splas fruit bukanlah air mineral biasa, namun masuk ke dalam kategori beveranges. Sehingga daalam penjualan nya tidak boleh di jemur seperti produk air mineral, namun harus di masukkan kedalam lemari pendingin atau cooling box. Sayangnya hal ini tidak terlalu diperhatikan oleh konsumen dikarenakan kurang nya sosialisasi oleh pihak aqua. Pada tahun yang sama aqua melakukan PHK (Pemeutusan Hubungan Kerja) massal untuk seluruh pabrik, depo termasuk kantor pusat.
2005
Danone membantu korban tsunami di aceh, pada tanggal 27 september 2005 dan aqua juga memproduksi mizone minuman bernutrisi yang merupakan produk dari danone. Mizone hadir dengan dua rasa yaitu orange lime dan passion fruit.

                        2006-2008

Danone berupaya untuk membuat pabrik di Serang, namun karena Danone didemo oleh warga sekitar, Bupati, DPRD dan LSM, serta terlebih lagi kasus ini sudah sampai Gubernur Banten yang bukan menjadi rahasia merupakan Putri dari "penguasa" Banten maka Danone dengan terpaksa kalah atau membatalkan pembuatan Pabrik di Serang. Sebenarnya Danone bisa berhasil membuat pabrik di Serang seandainya Danone mau membuatkan fasilitas umum yaitu air bersih bagi warga sekitar, karena sebenarnya yang dibutuhkan warga sekitar itu hanyalah air bersih bukannya hanya sekadar survei atau malah penghijauan. Keadaan inilah yang sayangnya justru dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mencari keuntungan pribadi.

2009

                        Danone akan mulai membuat pabrik baru di Cianjur, ini merupakan pengalihan dari pabrik Serang yang pembangunannya sementara ditunda.

2010

Aqua mengalami perubahan signifikan pada struktur organisasi dan operasionalnya. Perubahan tersebut adalah proses delisting PT Aqua Golden Mississippi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) karena berbagai kasus sehingga status badan hukum PT AGM menjadi perusahaan tertutup. Aqua juga memperkenalkan inovasi baru pada tutup galonnya untuk menjaga kemurnian alam.

2011-2012

Aqua menyelenggarakan kampanye It's in Me untuk sosialisasi hidup sehat kepada konsumen.

2013

Aqua menyelenggarakan 40 tahun Aqua, program ulang tahun Aqua ke-40 dengan tagline Bersama untuk Indonesia, dengan peluncuran logo baru.

2014-sekarang

Aqua mengadakan kampanye iklan. Ada Aqua?.

    

















BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

A.    KESIMPULAN

1.      PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Kewirausahaan adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.

2.      HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu : nilai, kemampuan, proses penerapan kreativitas dan inovasi, usaha, sesuatu yang baru, dan nilai tambah

3.      CIRI – CIRI DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Terdapat beberapa ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:
·         Percaya diri
·         Berorientasikan tugas dan hasil
·         Pengambil risiko
·         Kepemimpinan
·         Keorisinilan
·         Berorientasi ke masa depan
·         Jujur dan tekun




Karakteristik kewirausahaan yaitu :
·           tanggung jawab
·            resiko
·           Percaya
·           umpan balik
·           prioritas ke masa depan
·           semangat kerja
·           prestasi
·           ketrampilan.

4.      PERAN WIRAUSAHAAN DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL
Ø  Menciptakan lapangan kerja
Ø  Mengurangi pengangguran
Ø  Meningkatkan pendapatan masyarakat
Ø  Mengombinasikan faktor–faktor produksi
Ø  Meningkatkan produktivitas nasiona


B.     PENUTUP
Alhamdulilah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT  makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan dan tulisan dalam makalah ini , jika ada kekurangan maka kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran-saran yang bermanfaat.